Pages

Selasa, 09 Oktober 2012

Job Costing dan Strateginya


Job Costing merupakan sistem kalkulasi biaya berdasarkan pesanan dimana biaya yang dikumpulkan akan dibebankan ke unit produksi. Kunci dari perhitungan biaya berdasarkan pesanan (job costing) adalah biaya suatu pekerjaan berbeda dari pekerjaan lainnya, dan harus tetap ditelusuri secara terpisah.
Pendekatan Costing
1.      Costing Aktual :
Biaya tidak langsung didasarkan pada tarif biaya tak langsung aktual dikalikan aktivitas konsumsi aktual
2.      Costing Normal :
Biaya tidak langsung didasarkan pada tarif biaya tak langsung yang dianggarkan dikalikan aktivitas konsumsi actual.
Karakteristik perusahaan yang menggunakan job costing adalah :
1.      Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan spesifikasi pemesanan.
2.      Biaya produksi digolongkan berdasarkan hubungannya dengan produk menjadi biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung.
3.      Biaya produksi langsung terdiri biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
4.      Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai beban pokok produksi pesanan tertentu berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi.
5.      Beban pokok produksi per unit dihitung pada saat pesanan selesai diproduksi dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk pesanan tersebut dengan jumlah unit produk yang dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan.
Manfaat dari penggunaan job costing bagi pihak manajemen adalah :
1.      Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pelanggan.
2.      Mempertimbangkan dalam hal menerima atau menolak pesanan.
3.      Memantau realisasi biaya produksi.
4.      Menghitung laba atau rugi dari tiap pesanan.
5.      Menentukan beban pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang akan disajikan dalam neraca.
Langkah – langkah dalam perhitungan job costing yaitu :
1.      Identifikasi pekerjaan yang dipilih sebagai obyek biaya
Agar rincian dari perhitungan biaya berdasarkan pesanan sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan, maka harus diidentifikasi pekerjaan sesuai dengan obyek biaya.
2.      Identifikasi biaya langsung pekerjaan
Dalam mengidentifikasi biaya manufaktur, yang dikategorikan menjadi biaya manufaktur langsung yaitu bahan baku langsung dan tenaga kerja manufaktur langsung.
3.      Pilih dasar alokasi biaya yang digunakan untuk mengalokasikan biaya tidak langsung ke pekerjaan
Biaya manufaktur tidak langsung adalah biaya – biaya yang diperlukan untuk menjalankan suatu pekerjaan namun tidak dapat dilacak langsung ke pekerjaan tertentu.
4.      Identifikasi biaya tidak langsung yang terkait dengan setiap dasar alokasi biaya
Alokasi tunggal berdasarkan jam kerja tenaga manufaktur langsung dapat digunakan untuk mengalokasikan biaya manufaktur tidak langsung bagi produk.
5.      Hitung tarif per unit dari setiap dasar alokasi biaya yang digunakan untuk mengalokasikan biaya tidak langsung ke pekerjaan.
6.      Hitung biaya tidak langsung yang dialokasikan ke pekerjaan
Biaya tidak langsung dari suatu pekerjaan dihitung dengan mengalihkan kuantitas aktual dari setiap dasar alokasi biaya (satu dasar alokasi untuk setiap pool) yang terkait dengan pekerjaan itu dengan tarif biaya tidak langsung dari setiap dasar alokasi biaya.
7.      Hitung biaya total pekerjaan dengan menambahkan seluruh biaya langsung dan tidak langsung yang dibebankan ke pekerjaan.
Seluruh biaya yang terkait seperti manufaktur langsung yang meliputi bahan baku langsung dan tenaga kerja manufaktur langsung, serta biaya manufaktur tidak langsung.

Persamaan Proses Costing dan Job Costing adalah tujuan utama kedua sistem tersebut membebankan biaya bahan baku, tenaga kerja dan overhad produk dan memberikan mekanisme perhitungan biaya per unit.
Perbedaan Job Costing dan Proses Costing
No
Proses Costing
Job Costing
1
Hanya ada satu jenis produk yang diproduksi secara kontinyu dan dalam jangka panjang.
Dapat memisahkan BB, TKL ke setiap job. Setiap job memiliki karakteristik yg berbeda
2
Biaya diakumulasikan per departemen.

BB&TKL dibebankan langsung ke HP Produksi
Biaya dikumpulkan untuk setiap pekerjaan.
BB&TKL dibebankan langsung ke HP Produksi sedangkan BOP dibebankan dengan tarif yang ditentukan di departemen
3
Laporan produksi per departemen menjadi dokumen sumber yang menunjukkan pengumpulan biaya per departemen.
Kartu biaya adalah dokumen sumber yang digunakan untuk mengendalikan pekerjaan berdasarkan kartu biaya.
4
Biaya per unit dihitung per departemen berdasarkan laporan produksi per departemen.
Biaya per unit dihitung untuk setiap pekerjaan berdasarkan kartu biaya.

3 komentar:

 

Blogger news

Blogroll

Clock

About

Blogger Tricks